Selasa, 13 November 2018

Manusia Tercepat Asia Tenggara Suryo Agung Rintis Sekolah Lari



Jakarta - Manusia tercepat Asai Tenggara, Suryo Agung Wibowo, merintis sekolah lari. Tak muluk-muluk, dia ingin meringankan tugas pelatih pelatnas.

Setelah pensiun dari atletik pada 2013, Suryo, yang berstatus Pegawai Negeri Sipil (PNS) fungsional, melanjutkan karier sebagai pelatih. Dia mengantongi lisensi pelatih fisik nasional dan Australian Strength and Conditioning Association (ASCA) level 1.

Sempat duduk di belakang meja, mulai 2015, Suryo kembali ke lapangan, Dia menangani fisik Timnas voli pantai kemudian berlanjut untuk Timnas balap sepeda.


Selama menjadi pelatih fisik itu, Suryo dan rekan-rekannya di Program Indonesia Emas (Prima), program bentukan pemerintah untuk percepatan prestasi olahraga, resah dengan kemampuan dasar atletik dan gaya hidup atlet yang baru masuk ke pelatnas. Dia menilai yang yang kurang tepat hingga pelatih pelatnas harus membenahi kemampuan dasar atletik atlet-atlet itu.

"Jadi, kami harus membenahi dari awal. Seharusnya itu tidak perlu. Siapapun yang masuk pelatnas semestinya siap menjalani latihan lanjutan, bukan lagi gerak dasar. Makanya, saya merintis Suryo Agung Running School itu," kata Suryo dalam softlaunching SARS di Jakarta, Selasa (13/11).

"Soal pecah rekor saya atau tidak, saat ini saya mengutamakan membina atlet. Ini sebagai bentuk balas jasa saya, memberikan kepada atlet saya," pria 35 tahun itu menambahkan.


Suryo berencana untuk merilis sekolah itu secara resmi pada 13 Desember, tepat saat dia menahbiskan diri sebagai manusia tercepat Asia Tenggara di SEA Games Laos. Ya, Suryo mendapatkan predikat sebagai manusia tercepat Asia Tenggara setelah mencatatkan waktu 10,17 detik di lari 100 meter di ajang itu.

Saat ini, sekolah tersebut ditangani lima pelatih, termasuk Suryo. Dua pelatih lain di SARS adalah Robby Sudrajat dan Lucky Afari.

Saat ini, SARS menangani fisik Munial Sport Group. Sementara itu, pemain muda, Jovanni Relandi, yang saat ini bergabung dengan Kooger FC di level U-16, merupakan klien pertama SARS.

"Kami menyediakan kelas reguler dan privat, dengan biaya yang berbeda. Untuk pendaftaran Rp 500 ribu dengan keanggotaan seumur hidup, cuma hangus jika bolos dan tak ada kabar selama tiga bulan," ujar Suryo.

"Untuk tempat berlatih ada di lapangan futsal Kemenpora," ujar Suryo.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar